Sunat Bayi Umur Berapa

Praktek sunat merupakan tradisi dan ritual kuno di dunia ini. Ia memiliki fungsi sebagai bagian dari agama dan tradisi. Namun lebih dari itu ia juga menyimpan alasan kesehatan. Dalam ajaran islam seorang muslim wajib untuk melakukan sunat. Ritual ini sudah ada sejak jaman nabi Ibrahim Alaihi Salam. Dalam akar budaya, sunat adalah tradisi perayaan peralihan masa kanak-kanak ke dewasa. Namun di era modern sunat mengalami pembuktian secara ilmiah memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan hidup kaum pria. adalah pertanyaan yang sering kita dengar. Karena anak laki-laki sejak bayi hingga dewasa sudah bisa menjalani sunat. Dalam praktiknya di dunia timur khususnya Negara Arab, sejak masih bayi anak laki-lakinya telah menjalani sunat.

Urgensi Usia Sunat Bayi Yang Tepat

Menentukan Sunat bayi umur Berapa berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan dan kenyamanan mereka. Bayi yang memiliki porsi badan yang masih kecil sangat rentan terhadap kondisi lingkungan. Apalagi jika hal itu berkaitan dengan tubuh mereka. Berkomunikasi untuk menggambarkan rasa sakitnya juga belum bisa mereka lakukan. Jika tidak nyaman ataupun kesakitan, bayi hanya bisa menangis. Untung baiknya jika orang tua bisa memahami gerak gerik bayi. Sehingga bisa membantu mereka agar segera tenang.

Berkaitan dengan sunat pada bayi adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan dengan baik yaitu

Pertama aman dari resiko komplikasi. Sunat bayi umur Berapa harus kita tetapkan secara hati-hati. Karena kondisi renta bayi dengan sistem imun yang belum terbentuk secara sempurna, mudah terserang penyakit. Jangankan bekas luka terbuka, kondisi udara yang kurang bagus saja bisa memperburuk kesehatannya. Apalagi dalam ritual sunat dengan pemotongan kulup yang menyisakan luka terbuka. Penanganan yang kurang tepat akan mengancam kesehatan bayi. Luka tersebut dapat mengakibatkan kontaminasi patogen dengan darah. Sehingga kita sebagai orang tua maupun tenaga medis harus meminimalisir hal tersebut. Karena jika telah terjadi kontaminasi maka kemungkinan infeksi jauh lebih besar. Secara garis besar, sistem imun bayi belum mampu memproteksi dengan baik tubuh. Jika pada orang dewasa, jumlah patogen tertentu bisa segera musnah karena perlawanan dari sel darah putih. Nah pada bayi tentara imun ini belum terbentuk dengan baik. Sehingga jumlah patogen sedikit pun bisa mengakibatkan komplikasi.

Kedua kondisi bayi. Untuk menentukan Sunat bayi umur Berapa yang aman, kita harus berkonsultasi dengan dokter. Mengapa? Karena setiap bayi yang lahir memiliki kondisi tertentu.  Dokter harus melakukan pengecekan secara komprehensif untuk memastikan bayi bisa menjalani sunat atau tidak. Pada beberapa kondisi tertentu dokter tidak akan menganjurkan anak untuk menjalani sunat. Misalnya bayi yang lahir dengan kondisi bawaan jantung yang tidak normal, gangguan pendarahan atau pembekuan darah dan kelainan sistem imun. Diagnosa yang detail hanya bisa kita dapatkan setelah melakukan pengecekan secara menyeluruh termasuk pengecekan darah. Jika kondisi ini terjadi pada si bayi dan tetap kita paksakan untuk melakukan sunat, dampaknya bisa cukup fatal hingga kematian. Dari semua alasan terjadinya sunat, baik karena agama maupun tradisi, semuanya bertujuan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik. Sehingga jika ada kondisi yang mengancam kesejahteraan  hidup si bayi, maka secara sah proses sunat bisa kita tunda.

Ketiga sensitivitas terhadap rasa sakit. Menetapkan Sunat bayi umur berapa sebaiknya mempertimbangkan aspek ini juga. mengapa? Karena setiap fase perkembangan  anak memiliki sensitivitas yang berbeda pada rasa sakit. Melakukan sunat saat tubuh mereka terlalu sensitif terhadap rasa sakit bisa menyebabkan trauma psikis dan fisik. Biasanya respon pertama baik adalah menangis yang berkepanjangan. Penanganan yang tidak tepat hanya akan memperparah kondisi tersebut. Bayi yang menangis lama akan menurunkan daya tahan tubuhnya, sehingga mereka bisa saja sakit. Berita baiknya bayi memiliki respon sakit yang lebih rendah daripada anak yang dewasa. Karena saat masih bayi sistem persarafan mereka belum sempurna. Nah dalam kondisi ini sangat baik untuk melakukan sunat pada bayi.

Usia Ideal Melakukan Sunat

Pertama  usia 7 hari sebagai tradisi islam.

Sunat bayi umur Berapa dalam Islam memiliki akar tradisi yang kuat. Nabi Ibrahim atau Abraham mendapatka petunjuk langsung dari Allah untuk melakukan sunat. Tindakan tersebut merupakan bentuk perjanjian suci untuk menyembah hanya pada Allah saja. Sehingga para muslim wajib untuk melakukan sunat sebagai bentuk ketaatan pada Allah sebagaimana yang nabi Ibrahim contohkan. Selain itu dalam ritua beberapa negara Islam, sunat akan mereka selenggaranan bertepatan di hari ketujuh. Biasanya bersamaan dengan prosesi aqiqah. Aqiqah sendiri adalah perayaan kelahiran bayi sebagai bentu rasa syukur keluarga. Keuntungan dari sunat bayi pada hari ketujuh adalah respon sakit bayi masih minum. Sehingga para bayi tidak akan merasa ketidaknyamanan yang berlebihan.

Kedua usia 40 hari.

Ini juga bagian dari tradisi Islam sekaligus budaya. Beberapa kondisi yang bayi alami mengharuskan mereka tertunda sunat. Sunat bayi umur Berapa dalam tradisi ini bertujuan untuk memastikan kondisi bayi dan ibunya stabil. Pada tahap ini si bayi telah bisa beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan luar rahim ibu. Sang ibu juga telah melewati masa nifas. Artinya pemulihan rahim ibu telah kembali. Beban yang rahim ibu bawa selama 9 bulan 10 hari membutuhkan waktu 40 hari agar bisa pulih. Selain itu sistem hormon anak juga mulai berkembang, sedangkan hormon ibu telah stabil. Kondisi ini menunjukkan keduanya telah siap untuk menghadapi proses sunat.

Ketiga  menjelang pubertas.

Di beberapa etnis seperti Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, anak laki-laki wajib melakukan sunat sebelum remaja. Sunat bayi umur Berapa juga berasal dari akar tradisi tiap suku. Di Makassar sendiri, prosesi sunat mereka lakukan dalam bentuk perayaan. Si anak akan mereka dandani menggunakan baju adat layaknya pengantin dewasa selama prosesi. Hal ini memiliki filosofi tersendiri. Dimana sunat merupakan tanda peralihan masa kanak-kanak menuju dewasa setelah mereka baligh. Dengan kata lain anak laki-laki yang telah menjalani sunat telah menjadi pria sesungguhnya.

Keputusan Sunat bayi umur Berapa pada dasarnya kembali kepada keputusan keluarga masing-masing. Baik mereka mau ikut tradisi agama atau budaya semuanya sah saja. Begitu juga dengan pilihan pribadi sebagai orang dewasa, apalagi jika mereka non muslim. Mau atau tidak melakukan sunat tidak ada paksaan bagi non muslim. Sebagai muslim pun kita harus tetap toleran terhadap hal tersebut.

Wah ternyata sunat memiliki banyak cerita ya yang melatarbelakanginya. Mulai dari tradisi yang telah Nabi Ibrahim contohkan, hingga tradisi perayaan menuju dewasa. Dari semua hal tersebut satu  hal yang pasti, secara ilmiah sunat sangat kita anjurkan bagi kaum laki-laki. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan hidup mereka kelak. Pastikan untuk melakukannya di klinik sunat terbaik ya. Kalian bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di https://blog.circum.id/